Kamis, 04 Juli 2019

Perumpamaan Cinta

Jika Cinta diibaratkan seperti sebuah pohon, dan hati manusia adalah lahan tempat dimana pohon itu tumbuh, maka hatiku seperti lahan kosong tak berpenghuni, tak ada satupun pohon tumbuh disana. 
Berbicara tentang Cinta, aku bukanlah seorang ahli dalam hal ini. 
Aku tidak mengerti bagaimana Cinta itu,
Tapi aku tidak ingin mencari tau, aku hanya menunggu dan terus menunggu sampai ada seseorang yang dapat menjelaskan arti Cinta kepadaku. 
Aku hanya mengerti satu hal...
Ketika ada sebuah pohon tumbuh dalam lahanmu, dan pohon itu tumbuh di saat yang tidak tepat atau disaat kau belum siap menjaga dan merawatnya sampai besar maka berhentilah memberikannya pupuk, berhentilah menyiraminya setiap hari. Kau hanya perlu mengacuhkannya sampai akhirnya ia layu dan mati.
Karena kau hanya akan semakin terluka ketika pohon itu tumbuh semakin besar tanpa kau tau pasti bagaimana masa depan pohon itu, apakah ia akan terus tumbuh atau bagaimana jika ia sudah tumbuh besar dan kau harus menebangnya. 

Sabtu, 22 Juni 2019

Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih baik
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak - jejak kakinya
Yang ragu - ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

-SAPARDI DJOKO DAMONO, 1989-

Rabu, 08 Agustus 2018

Sebuah Usaha Melupakan

Akhirnya aku belajar melepasmu, bukan karena aku tidak lagi mencintaimu. Bukan juga karena sayangku sudah habis di dalam hati. Namun, mencintai sendirian bukanlah cinta yang wajar. Aku dibunuh debar-debar dada dan kecemasan akan kenangan berselimut luka.

Setelah hari-hari yang sedih berlalu. Bulan-bulan pahit memulihkan diriku. Aku menyadari satu hal; yang bukan untukku, sekeras apa pun kupaksakan, tetap saja tak akan  menjadi milikku. Yang kuperjuangkan sekuat usahaku, jika kau tak memperjuangkanku sepenuh hatimu, tetap saja kita akan berlalu.

Hidup terlalu pendek untuk dihabiskan dengan kesedihan berkepanjangan. Aku belajar menerima diri; bahwa aku memang bukan orang yang kau inginkan. Kelak, suatu hari nanti kau juga harus belajar menyadari. Bahwa kau sudah kulupakan dan bukan orang yang penting di kemudian...

-Boy Chandra-